Senin, 10 Mei 2010

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tapin

Berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), pencapaian IPM Kabupaten Tapin memperlihatkan pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Tahun 2008 IPM Kabupaten Tapin tercatat sebesar 69,79. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,45 poin dibanding dengan IPM pada tahun 2007 yang mencapai 69,34.

Nilai IPM Kabupaten Tapin meningkat dari tahun sebelumnya akan tetapi peringkat IPM dibanding Kabupaten lain mengalami penurunan, dari peringkat 7 di tahun 2007 menjadi peringkat 8 di tahun 2008 ini. Ini berarti daerah yang semula berada di bawah peringkat IPM Tapin (Banjar, Tanah Laut, HSS dan HST), telah bergerak lebih maju dalam hal pembangunan manusia dibanding Kabupaten Tapin.

Kalau dibandingkan dengan IPM Propinsi Kalimantan Selatan sebesar 68,72 pada tahun 2008, IPM Kabupaten Tapin lebih tinggi. Namun kecepatan perubahannya lebih tinggi di bandingkan dengan angka IPM Kabupaten Tapin. Hal ini terlihat dari reduksi Shortfall IPM Kabupaten Tapin 1,48 sedang Propinsi Kalimantan Selatan sebesar 2,20. Secara umum, ini menandakan pembangunan manusia di Propinsi Kalimantan Selatan berada di atas manusia di Kabupaten Tapin. Apabila dibandingkan dengan nilai IPM nasional, nilai IPM Kabupaten Tapin di bawah IPM nasional (71,17). Juga kecepatan perubahan IPM nasional lebih tinggi yang diukur dengan Reduksi Shortfall mencapai 1,98 persen.

Peringkat IPM setiap kabupaten dalam Propinsi dapat dilihat dalam Tabel berikut :

Tabel Peringkat IPM per Kabupaten / Kota tahun 2007-2008

No

Kabupaten / kota

2007

2008

IPM

Peringkat

IPM

Peringkat

1.

Tanah Laut

69,85

4

70,40

4

2.

Kota Baru

69,98

3

70,52

3

3.

Banjar

69,43

5

70,16

5

4.

Barito Kuala

65,89

12

66,09

12

5.

Tapin

69,34

7

69,79

8

6.

Hulu Sungai Selatan

69,35

6

70,11

6

7.

Hulu Sungai Tengah

69,29

8

70,00

7

8.

Hulu Sungai Utara

67,01

11

67,86

11

9.

Tabalong

68,51

9

68,95

9

10.

Tanah Bumbu

67,88

10

66,80

10

11.

Balangan

65,13

13

65,60

13

12.

Kota Banjarmasin

72,38

2

72,36

2

13.

Kota Banjar Baru

73,58

1

74,09

1

Kalimantan Selatan

68,01

26

68,72

26

Walaupun IPM Kabupaten Tapin terus naik dan posisinya berada di atas IPM Propinsi Kalimantan Selatan, namun masih di bawah IPM nasional. Jika dilihat secara nasional nilai IPM Kabupaten Tapin berada di peringkat 269, dan Kalimantan Selatan menduduki peringkat ke 26 dengan nilai IPM sebesar 68,72. Hal ini patut menjadi perhatian pemerintah daerah khususnya Kabupaten Tapin supaya lebih intensif memacu pembangunan manusia di wilayah ini agar tidak tertinggal dibanding daerah lain di Wilayah RI.

(Sumber : Analisa Pembangunan Manusia Kabupaten Tapin Tahun 2009)


Kamis, 06 Mei 2010

Ketenagakerjaan Kabupaten Tapin

Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang sangat komplek di Indonesia. Semenjak krisis ekonomi jumlah pengangguran di Indonesia selalu mengalami peningkatan, begitu pula kondisinya dengan Kabupaten Tapin. Pada tahun 2008, jumlah pencari kerja yang terdaftar di Kabupaten Tapin sebanyak 2.482 orang, yang terdiri dari 62 orang dengan pendidikan SD, 633 orang SLTP, 791 orang SLTA, 516 orang Sarjana Muda dan 510 orang Sarjana Lengkap.

Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Tapi n mengalami peningkatan dari tahun 2007 ke 2008. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan hidup setiap tahunnya. Pada akhir tahun 2008 UMR Kabupaten Tapin adalah sebesar Rp 825.000,00.

Kependudukan Kabupaten Tapin

Berdasarkan data statistik BPS Kabupaten Tapin, jumlah rumah tangga pada tahun 2008 mencapai 44.410 rumah tangga, dengan populasi penduduknya 154.646 orang yang terdiri dari 76.000 laki-laki dan 78.046 perempuan. Jika dilihat dari sebaran penduduk Kabupaten Tapin, dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten Tapin banyak berada di Kecamatan Binuang yaitu sekitar 15,24 persen. Kemudian disusul oleh Kecamatan Tapin Utara dengan jumlah penduduk mencapai 13,21 persen dan Kecamatan Tapin Tengah sebesar 10,96 persen. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Piani yaitu sebesar 3,27 persen.

Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Tapin Utara yaitu 286 orang per km2. Kemudian diikuti oleh Kecamatan Binuang dengan tingkat kepadatan penduduk 108 orang per km2. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Candi Laras Utara yaitu sebesar 22 orang per km2. Oleh karena area Candi Laras Utara terlalu besar, maka kepadatan penduduk didaerah itu menjadi rendah. Jika dilihat berdasarkan kelompok umurnya, diketahui bahwa penduduk Kabupaten Tapin merupakan penduduk muda, artinya penduduk Kabupaten Tapin sebagian besar terdiri dari penduduk dengan usia muda. Ini berarti untuk tahun depan, Pemerintah Kabupaten Tapin masih harus memperhatikan tersedianya fasilitas kesehatan dan pendidikan yang cukup untuk penduduk usia mudanya.